Swaraetam.com, Tenggarong – Desa Batuah, yang terletak di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini memperkenalkan destinasi wisata baru bernama Rainbow Slide. Wahana ini tengah menjadi viral di kalangan masyarakat.
Rainbow Slide, yang memiliki panjang 30 meter, merupakan wahana pertama di Kalimantan Timur (Kaltim) yang dibangun di KM 17 Desa Batuah. Wahana ini berada di kawasan Taman Emastri Batuah, yang menempati lahan seluas 9,3 hektare.
Menurut Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid, wahana Rainbow Slide di Taman Emastri Batuah telah dibuka untuk umum sejak 1 Januari 2024.
Pada awalnya, wahana ini hanya dibuka untuk warga sekitar. Namun, dengan cepatnya informasi melalui media sosial, minat masyarakat terhadap Rainbow Slide semakin meningkat.
Dalam waktu kurang dari sebulan sejak dibuka, Rainbow Slide telah berhasil menarik ribuan pengunjung. Abdul Rasyid mencatat tingginya minat masyarakat, terutama karena belum pernah ada wahana serupa di Kalimantan Timur sebelumnya.
“Rainbow slide sangat dominan saat ini. Pengunjungnya sudah lumayan, kalau hari Minggu bisa tembus 700 orang,” ujarnya, Rabu (27/3/2024).
Pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp30 ribu per orang dan Rainbow Slide sudah bisa dinikmati sebanyak tiga kali. Permainan akan dimulai dari atas dan meluncur ke bawah menggunakan ban. Pengunjung bisa memilih untuk menaikinya sendirian atau berbarengan.
Untuk saat ini, belum ada penarikan untuk biaya masuk Taman Emastri Batuah. Pengunjung hanya mengeluarkan uang untuk menaiki wahana Rainbow Slide dan berbelanja kuliner saja.
Menyusul kehadiran Rainbow Slide, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, akan dibuka beberapa wahana lain yang akan menambah keseruan di Taman Emastri Batuah. Wahana-wahana tersebut meliputi bianglala, kora-kora, kolam renang, flying fox, hamok, istana balon, hingga area perkemahan.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati malam dengan santai, tersedia pilihan menginap di Cottage dengan biaya Rp500 per malam. Fasilitas cottage telah disiapkan untuk menciptakan suasana seperti hotel yang lengkap.
Malam harinya, pengunjung bisa makan malam bersama sambil barbeque, sambil bersantai menikmati panorama alam yang tenang.
Kemudian, disediakan juga wadah pertemuan bagi kelompok, organisasi atau komunitas yang ingin liburan bersama. Dilengkapi panggung, wadah pertemuan ini disewakan dengan harga Rp2,5 juta. Selain itu, ada fasilitas musala dan wc, serta tempat menjual makan dan minuman.
“Jadwalnya kita buka dari Senin-Minggu. Kalau Senin-Kamis bukanya dari jam 3-6 sore saja. Kalau Jumat Sabtu Minggu itu kita buka dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore,” ujar Rasid.
Rasyid menjelaskan bahwa Taman Emastri Batuah dibangun oleh seorang investor dan akan dikelola oleh Pemerintah Desa Batuah, dengan sistem bagi hasil. Hal ini berarti keuntungan dari operasional wahana tersebut juga akan berkontribusi pada Pendapatan Asli Desa (PADes).
(Adv/Kominfo Kukar)