Swaraetam.com, Tenggarong – Ratusan ekor sapi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah diambil sampel darahnya menjelang Hari Raya Idulfitri untuk pemeriksaan kesehatan hewan. Langkah ini diambil guna memastikan tidak adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada ternak di Kukar.
Sempling dilakukan menjelang Hari Raya karena adanya lonjakan konsumsi daging di kalangan masyarakat. Arahan ini langsung diberikan oleh Distanak Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di mana Kukar menjadi salah satu fokus pemeriksaan.
Dokter Hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Gunawan Nanang, menjelaskan bahwa sekitar 100 sapi telah diambil sampel darahnya. Proses ini melibatkan dua wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Tenggarong Seberang dan Loa Kulu.
“Rata-rata, yang diambil sampel darahnya adalah sapi yang telah divaksin PMK dan sudah mendapatkan vaksin ketiga atau booster pertama,” tambahnya,” ujar Gunawan, Minggu (31/3/2024).
Gunawan menambahkan bahwa UPT Puskeswan Tenggarong Seberang juga meliputi wilayah Sebulu dan Muara Kaman. Sementara itu, wilayah yang dicakup oleh UPT Loa Kulu mencakup Tenggarong dan Loa Janan.
Ia juga menjelaskan bahwa dua tujuan pengambilan sampel darah sapi antara lain adalah untuk mengukur titer antibodi serta memastikan apakah sapi yang diambil sampel darahnya terindikasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) atau tidak.
Dengan upaya ini, diharapkan tidak ada penyakit yang menyebar, sementara titer vaksinnya tetap berada di tingkat aman. Wabah PMK harus terus diantisipasi agar tidak menyebar dari satu hewan ke hewan lainnya.
“Bukan berarti sekarang lebih rendah (persentase PMK), karena ada indikasi sapi yang tidak divaksin itu kemungkinan kena PMK. Vaksin itu betul-betul menjaga sapi agar tidak terjangkit,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa Kukar masih bergantung pada distribusi sapi dari luar Kalimantan, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali. Namun, salah satu syarat untuk mengirimkan sapi ke luar pulau adalah melakukan penyuntikan vaksin tahap pertama.
Ia juga mengimbau para peternak untuk melapor ke Distanak Kukar jika mereka mendatangkan sapi dari luar pulau, agar dapat segera diberi suntikan vaksin dan melindungi hewan ternak mereka dari penyakit menular.
“Kukar itu endemis PMK dan bisa jadi ya ketular, karena baru vaksin pertama (ketika masuk ke Kukar). Tapi saya pastikan sampai saat ini saya nyatakan di Kukar tidak ada PMK, karena sapi-sapinya sudah booster kedua,” pungkasnya.
(Adv/Kominfo Kukar)