Swaraetam.com, Tenggarong – Sebanyak 70 persen sekolah di Kutai Kartanegara (Kukar) telah menerapkan Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Program ini menjadi bagian dari kurikulum sekolah untuk memberikan pendidikan agama kepada siswa-siswi.
Dari 154 SMP negeri maupun swasta di Kukar, sebanyak 91 sekolah telah menerapkan Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) sebagai tambahan pembelajaran, demikian yang disampaikan oleh Kusran, Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.
Kusran menyebut, Pemkab Kukar melalui Disdikbud Kukar telah gencar menjalankan Program GEMA sejak 2021 lalu.
“Sejumlah sekolah di Kukar sudah lama menerapkan GEMA, khususnya sekolah yang berbasis Madrasah,” ungkap Kusran, Selasa (2/4/2024).
Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) merupakan salah satu dari program dedikasi Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Wakil Bupati H. Rendi Solihin yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Program GEMA bertujuan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam pembangunan manusia yang unggul, produktif, modern, dan tetap menghormati serta tidak melupakan nilai-nilai ketuhanan sebagai landasan utama.
Strategi untuk merealisasikan program ini melibatkan penguatan lembaga-lembaga keagamaan, pembangunan pusat kegiatan keagamaan yang representatif, serta kebijakan mewajibkan sekolah untuk menyelenggarakan tambahan pelajaran mengaji bagi siswa SD, SMP, sambil melakukan rehabilitasi terhadap rumah ibadah yang ada.
Meskipun banyak sekolah di Kukar telah menerapkan GEMA dalam pembelajaran sehari-hari, Kusran menyoroti bahwa Pemkab Kukar akan mengalihkan fokusnya untuk meratakan penerapan GEMA di seluruh sekolah yang belum melaksanakan program ini.
Pihaknya terus berupaya maksimal agar seluruh sekolah, khususnya SMP di Kukar dapat menerapkan GEMA dengan berbagai terobosan.
“Ke depan mungkin bagi SMP yang sudah menerapkan GIMA akan kita berikan bantuan Al-Qur’an, atau membangun masjid maupun musala,” ucapnya.
Tindakan tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada pihak sekolah yang masih belum menerapkan GEMA, mengingat pentingnya GEMA dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki akhlak mulia, unggul, dan berbudaya.
Kepala SMP Negeri 3 Tenggarong, Sariyani menyebut sekolahnya sudah menerapkan GEMA sebagai tambahan pelajaran. “Gema dilakukan setiap Jumat usai pelaksanaan salat Duha sejak 2020 lalu,” ucapnya.
Menurutnya, dengan menerapkan GEMA di sekolah dapat membentuk karakteristik siswa agar siswa memiliki akhlak yang baik.
“Kami sangat mendukung program GEMA, bahkan di SMP 3 juga melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya seperti tilawati,” pungkasnya.
(Adv/Kominfo Kukar)