Swaraetam.com, Tenggarong – Perkembangan pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan tren positif dengan munculnya beragam objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Desa (Pemdes). Ini tercermin dari upaya pengelolaan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta peran aktif Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Desa Wisata Benua Elai, atau yang dikenal sebagai Dewi Belai, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Wisata perkebunan buah elai, yang merupakan kebanggaan pulau Kalimantan, berlokasi di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar).
Desa Wisata Benua Elai merupakan konsep wisata berbasis desa yang melibatkan kreativitas masyarakat. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai keunikan yang dimiliki oleh Desa Batuah, karena desa ini memiliki beragam varian buah elai yang unik.
Desa Wisata Benua Elai dibangun di atas lahan seluas 12 hektar yang dikelilingi oleh pohon-pohon buah elai. Selain itu, kawasan wisata ini dilengkapi dengan dua kolam pemancingan besar dan dua kolam berukuran sedang. Rencananya, di tempat ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga akan didirikan tempat pelatihan atau workshop budidaya elai.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa Desa Wisata Benua Elai dilengkapi dengan gazebo dan spot foto yang menarik. Pengelolaan Desa Wisata ini sepenuhnya ditangani oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Batuah.
“Ada arena-arena lain juga akan dipikirkan ke depan. Ini adalah kerja sama antara swasta dan BUMDes,” terang Rasyid, Rabu (27/3/2024).
Rasyid menerangkan Desa Wisata Benua Elai ini telah dibangun bertahap. Agar perkembangannya bisa berjalan lebih cepat, maka pihak pengelola yaitu BUMDes akan bekerjasama dengan pihak swasta.
Rasyid berkeyakinan Desa Wisata Benua Elai mampu mengangkat ekonomi kerakyatan setempat. Ini karena konsep yang diusung yaitu desa wisata yang memberdayakan masyarakat desa agar dapat berperan sebagai pelaku parawisata.
“Kami optimistis ini akan sangat membantu peningkatan ekonomi kerakyatan. Kami juga sudah persiapkan produk UMKM yang bisa diandalkan,” ungkapnya.
Desa Wisata Benua Elai menonjolkan buah elai sebagai fokus utamanya. Buah elai merupakan varietas durian yang khas. Meskipun berasal dari satu varietas dengan durian, buah elai dianggap lebih unggul dan istimewa.
Hal ini disebabkan oleh tekstur buah elai yang tidak terlalu basah, serta cita rasa dan aroma yang tidak terlalu menyengat seperti durian. Oleh karena itu, buah elai telah menjadi terkenal di Kalimantan Timur.
Buah elai bisa jadi alternatif bagi mereka yang ingin makan durian tapi tidak suka dengan bau dan cita rasa yang menyengat.
Selain buah elai, di Desa Batuah juga ada durian jenis mandong. Mandong adalah persilangan alami dari elai dan durian.
Rasa mandong mirip durian, tapi tidak mengeluarkan aroma durian yang banyak orang tidak suka. Dagingnya tidak basah dan sangat lembut.
Menurut Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, Buah Elai merupakan bagian tak terpisahkan dari Desa Batuah. Sejak zaman dahulu, warga desa telah mengembangkan kebun elai ini. Rasyid berharap agar desanya tetap terhubung erat dengan buah kebanggaan masyarakatnya.
“Harapannya nanti muncul istilah, kalau mau makan buah elai sepuasnya, Desa Batuah tempatnya”, ujarnya.
(Adv/Kominfo Kukar)