Swaraetam.com, Tenggarong – Di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah, Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami transformasi luar biasa, khususnya dalam bidang keagamaan. Program Kukar Berkah menjadi bukti nyata dari komitmen Edi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia.
Komitmen ini tidak sekadar menjadi visi atau retorika, tetapi juga terwujud dalam inisiatif konkret yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Salah satu inisiatif tersebut adalah Program Satu Desa Satu Hafiz, yang menjadi pilar utama dari Program Kukar Berkah. Sebagai alumni program ini pada tahun 2022, Muhammad Sarli merasakan langsung manfaatnya.
“Program ini luar biasa. Dulu saya ragu dan tidak percaya diri, tapi sekarang saya semangat dan bangga menjadi hafiz,” tuturnya, Kamis (28/3/2024).
Program tersebut sejalan dengan salah satu visi Bupati Edi untuk meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada generasi muda di desa-desa untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an, serta menanamkan kecintaan pada agama dan nilai-nilai luhur Islam.
Visi Edi sendiri tidak hanya terbatas pada pengembangan spiritual, tetapi juga merangkum aspek sosial yang lebih luas, di mana para dai dan imam berperan sebagai pilar komunitas. Di situ lah mengapa program Dai Masuk Desa juga menjadi tak kalah penting. M Fathurrosi Habibi, alumni program tersebut, mengungkapkan, program ini sebagai wujud perhatian yang diberikan pemerintah kepada masyarakatnya.
“Dengan program ini, desa-desa yang sebelumnya kekurangan imam dan penceramah kini memiliki SDM yang mumpuni,” sebutnya.
Para dai dan imam yang menjadi bagian dari program Kukar Berkah ditempatkan di berbagai desa. Mereka tidak hanya bertugas sebagai pemimpin salat dan memberikan ceramah, tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan motivator bagi masyarakat. Selain itu, program ini memberikan dukungan yang signifikan kepada pondok pesantren dengan memberikan bantuan sebesar Rp100 juta per pesantren, yang pada tahun 2024 telah tersalurkan kepada 54 pesantren.
Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum, Imam Wahyudi menyatakan, program ini luar biasa. “Bupati memberikan apresiasi kepada anak pesantren dan membantu meningkatkan SDM di desa-desa,” ujarnya.
Bantuan dana dan infrastruktur yang diberikan melalui program ini telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren. Santri-santri mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik, memantaskan mereka menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.
Dengan adanya peningkatan yang signifikan dalam indikator kinerja, suara-suara dari jantung komunitas pun bergema, menyerukan kelanjutan dari program-program yang dicanangkan oleh Bupati Edi Damansyah. Masyarakat yang telah menyaksikan dan merasakan dampak langsung dari program ini, semakin menguatkan pentingnya keberlanjutan dan peningkatan program tersebut.
“Sangat penting sekali ketika ada sebuah program yang bagus, harus dilanjutkan dan dilakukan penyempurnaan,” tambah Imam Wahyudi.
(Adv/Kominfo Kukar)